Peranan Bahasa Indonesia di
Masa Kini
Sejak
dahulu, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang multikultural dan
sekaligus
juga
multilingual. Hal ini berarti bahwa setiap suku atau kelompok etnik mempunyai
tradisi dan kebudayaan
sendiri, termasuk keanekaan bahasanya. Bahasa-bahasa kelompok etnik tersebut, atau
lebih dikenal sebagai bahasa daerah, selain dituturkan dan didukung oleh jumlah
kelompok penutur
yang sangat variatif, juga memiliki wilayah yang tersebar luas.
Tersebarnya
bahasa daerah tertentu ke wilayah lain di Nusantara tentunya memungkinkan
terjadinya
persaingan antarbahasa daerah tersebut. Hal ini perlu disikapi secara serius
oleh para pengambil
kebijakan, dalam hal ini pemerintah. Kalau dibiarkan pergesekan antarbahasa
daerah tersebut,
dikhawatirkan akan menjadi pemicu disintegrasi bangsa. Apalagi wilayah
Indonesia memiliki
banyak pulau dan memiliki banyak ragam budaya, hal ini tentunya akan berimbas kepada
persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk mempersatukan bangsa yang berbeda-beda
budaya, salah satunya adalah dengan bahasa
nasional yaitu bahasa Indonesia.
Pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar
membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Aktivitas menyimak dan membaca
merupakan awal dari setiap pembelajaran bahasa. Dengan menyimak dan membaca,
dapat menguatkan kemampuan siswa untuk memahami setiap maksud yang disampaikan
oleh menutur baik dalam bentuk lisan dan/atau tulisan. Siswa dilatih mengingat,
meneliti kata-kata istilah dan memaknainya. Selain itu juga akan menemukan
informasi yang belum diketahuinya.
Dengan menulis dan berbicara, siswa dapat merefleksikan
hasil bacaan dan pengamatannya. Kemampuan berbahasa ekspresif yang secara
produktif dapat menghasilkan tuturan bermakna dalam bentuk lisan dan tulisan
sehingga difahami. Siswa dapat mengaktualisasikan setiap realitas yang terlihat
dalam bentuk komunikasi dengan orang lain.
Penting nya Bahasa Indonesia
dalam Bermasyarakat
1. Bahasa
sebagai Alat Ekspresi Diri
Pada awal nya bahasa di gunakan pada anak hanya untuk mengekspresikan diri atau
perasaan nya pada sasaran yang tepat dan sasaran awal nya adalah ayah-ibu nya.
Namun seiring perkembangan semua itu telah berubah seiring menjadi dewasa nya
seseorang. Ketika sudah dewasa maka seseorang akan menggunakan bahasa untuk
mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi dengan sesama. Pada saat
menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, si pemakai bahasa
tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi
pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya
untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni
bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Contoh bahasa untuk mengekspresikan
diri yaitu seorang penulis yang mengekspresikan diri nya melalui sebuah tulisan
yang dia buat, ada pun seorang pelukis yang mengekspresikan diri nya melalui
sebuah hasil karya lukisan.
Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka
segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk
memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara
lain :
- agar menarik perhatian orang lain terhadap kita,
- keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi
Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang sebagai alat
untuk menyatakan dirinya sendiri (Gorys Keraf, 1997 :4).
2. Bahasa
sebagai Alat Komunikasi
Komunikasi adalah tahapan lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi pun tidak
akan sempurna jika orang yang menangkap komunikasi kita tidak mengerti apa yang
kita sampaikan. Dengan komunikasi kita dapat mempelajari dan mewarisi semua
yang pernah di capai oleh nenek moyang kita dan kita dapat mengetahui apa saja
yang akan dan dicapai oleh orang yang sejaman dengan kita.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan
sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan
dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Pada saat kita
menggunakan bahasa sebagai komunikasi maka kita ingin orang yang menerima
komunikasi kita dapat mengerti dan dapat menerima gagasan kita. Bahasa sebagai
alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat
untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut
pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita,
pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik
sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.
3. Bahasa
sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa pun selain dapat menjadi salah satu kebudayaan, tapi juga memungkinan
manusia untuk mempelajari dan memanfaatkan pengalaman manusia itu. Bahasa asing
Pada saat kita mempelajari bahasa asing, kita juga berusaha mempelajari
bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, pada situasi apakah kita
akan menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan dan tidak sopan.
Bilamanakah kita dalam berbahasa Indonesia boleh menegur orang dengan kata Kamu
atau Saudara atau Bapak atau Anda? Bagi orang asing, pilihan kata itu penting
agar ia diterima di dalam lingkungan pergaulan orang Indonesia. Jangan sampai
ia menggunakan kata kamu untuk menyapa seorang pejabat. Demikian pula jika kita
mempelajari bahasa asing. Jangan sampai kita salah menggunakan tata cara
berbahasa dalam budaya bahasa tersebut. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa,
kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.
4. Bahasa
sebagai Alat Kontrol Sosial
Bahasa pun dapat menjadi kontrol sosial yang sangat efektif . Kontrol osisial
ini dapat di terapkan di diri sendiri maupun di lingkungan. Ceramah agama atau
dakwah pun dapat di kategorikan sebagai alat kontrol sosial. Contoh fungsi
bahasa sebagai alat control sosial adalah sebagai alat peredam marah yaitu
dengan cara menulis dengan menulis maka amarah kita akan hilang secara dikit
demi dikit dan masalah menjadi lebih terang.
Menurut saya
fungsi bahasa adalah untuk menyampaikan informasi ke pada orang lain agar orang
yang kita beri informasi tersebut mengerti dan paham.
Menurut saya
peranan bahasa Indonesia di jaman sekarang sangat lah penting, kenapa? Karena
di jaman sekarang banyak stasiun tv yang sudah banyak menayangkan sinetron yang
belum tentu menggunakan bahasa Indonesia yang baik seperti pemakaian kata
“kamu” menjadi “lu”, “saya” menjadi “gw”. Padahal kata “lu” dan “gw” itu lebih
mengacu kepada penggunaan bahasa daerah (betawi). Disaat seperti inilah peranan
bahasa Indonesia sangat menonjol karena dengan ada nya bahasa Indonesia dapat
menumbuhkan kembali cinta akan negeri Indonesia sendiri di dalam tubuh warga
Indonesia. Jadi mari kita belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar lagi.
Pentingnya bahasa Indonesia dalam tatanan kehidupan bermasyarakat?
Warga Indonesia tidak dapat lepas dari bahasa indonesia. Terbukti dari
penggunaannya untuk percakapan sehari-hari, tentu ada peran bahasa yang membuat
satu sama lain dapat berkomunikasi dan saling menyampaikan maksud. Tak hanya
dalam bentuk lisan, tentu saja bahasa juga digunakan dalam bentuk tulisan.
Menurut saya Penting nya bahasa Indonesia dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat. adalah sangat penting, karena selain bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi negara Indonesia juga dapat menjadi penghubung komunikasi antar
warga Indonesia dan juga kita harus memakai bahasa Indonesia yang benar
agar bahasa Indonesia yang baik dan benar tetap terjaga dan tetap
terlestarikan.