Rabu, 28 Maret 2012


PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MANAJEMEN KONFLIK

Pengertian Kelompok
Kelompok merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang
berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya, dan
dibentuk bersama berdasarkan pada interest atau tujuan yang sama.
Perilaku kelompok merupakan respon-respon anggota kelompok
terhadap struktur sosial kelompok dan norma yang diadopsinya.
Perilaku kolektif merupakan tindakan seseorang oleh karena pada
saat yang sama berada pada tempat dan berperilaku yang sama
pula.

Jenis-Jenis Kelompok
Secara umum kelompok diartikan sebagai kumpulan orang-orang,
sementara sosiolog melihat kelompok sebagai dua atau lebih orang
yang mengembangkan perasaan kebersatuan dan yang terikat
bersama-sama oleh pola interaksi sosial yang relatif stabil. Terdapat
sejumlah kriteria yang mencirikan apakah sekumpulan orang bisa
disebut sebagai kelompok atau tidak, tetapi pada dasarnya terdapat
dua karakteristik pokok dari kelompok, yaitu

a. Adanya interaksi yang terpola dan
b. Adanya kesadaran akan identitas bersama.

Terdapat berbagai macam jenis kelompok. Bierstedt
mengklasifikasikan kelompok ke dalam kelompok statistik, kelompok
kemasyarakatan, kelompok sosial, dan kelompok asosiasi.
Sedangkan Emille Durkheim membaginya dalam kelompok yang
didasarkan pada solidaritas mekanik dan kelompok yang didasarkan
pada solidaritas organik. Ferdinand Tonnies mengklasifikasikannya
menjadi gemeinschaft dan gesselschaft. C.H. Cooley membagi
kelompok ke dalam kelompok primer dan kelompok sekunder.
Sementara W.G. Sumner mengklasifikannya ke dalam in-group dan
out-group. K. Merton menguraikan tentang kelompok acuan.
Sementara itu jenis kelompok lainnya adalah kelompok sukarelanonsukarela,
kelompok vertikal-horisontal, kelompok terbuka-tertutup,
serta kelompok mayoritas-minoritas
Beberapa masalah penting dalam manajemen :
a. Konflik antar kelompok tidak dapat dielakkan dalam organisasi. Konflik ini bisa bersifat positif atau negatif bergantung pengaruhnya terhadap organisasi.
b. Konflik yang fungsional (bermanfaat) menggambarkan suatu konfrontasi antar kelompok yang mempertinggi dan memperbanyak (menguntungkan) hasil karya suatu organisasi
c. Konflik yang disfungsional/mengganggu timbul dari suatu konfrontasi/ interaksi antara kelompok-kelompok yang merintangi tujuan organisasi
d. Walaupun kebanyakan manajer berusaha menyingkirkan konflik namun ada bukti yang menunjukkan bahwa bagi kebanyakan organisasi tingkat konflik yang optimal dapat mempunyai pengaruh yang positif bagi hasil karya organisasi
e. Konflik antar kelompok timbul dari ketergantungan, perbedaan tujuan, perbedaan persepsi, dan meningkatnya permintaan akan spesialis.
f. Konflik disfungsional menimbulkan perubahan didalam dan antara kelompok yang terlibat. Didalam kelompok mungkin terdapat kenaikan kesatupaduan, bertambahnya kepemimpinan autokratis, pemusatan perhatian pada tugas, dan kenaikan pada kesetiaan, perubahan yang terjadi antara kelompok meliputi: persepsi yang menyimpang, stereotipe yang negatif dan menurunnya komunikasi.
g. Salah satu tugas yang sukar dihadapi oleh manajer adalah mendiagnosis dan memanajemeni konflik antar kelompok
Beberapa teknik yang berguna untuk memecahkan konflik antar kelompok meliputi :
ü  Pemecahan persoalan
ü  Tujuan tingkat tinggi
ü  Perluasan sumber
ü  Penghindaran konflik
ü  Pelicinan konflik kompromi
ü  Wewenang dan perubahan manusianya atau
ü  Struktur organisasi
Masing-masing metode tersebut tergantung pada situasi dan kondisi tertentu (yang dihadapi)
h. Teknik memanajemeni konflik terdapat juga bagi situasi dimana manajer mendiagnosis setiap kondisi konflik meliputi penggunaan saluran komunikasi, pengangkatan atau pemindahan tenaga dari luar dan merubah struktur organisasi meliputi 2 hal yaitu pemecahan dan stimulasi.

Didalam suatu kelompok tertentu, tentu saja boleh jadi seseorang akan bias mendapat lebih dari satu manfaat yang dapat diperoleh. Memahami alasan-alasannya berkelompok, perlu bagi manajer. Sebab dengan pemahaman tersebut, maka perilaku kelompok sekaligus dapat dikendalikan untuk tujuan-tujuan yang produktif.
Suatu kelompok terdiri dari atas kumpulan individu. Dengan demikian pemahaman atas perilaku individu dan kelompok atau perilaku organisasi harus dikelola dengan baik, betapapun tingginya kompleksitas yang ada padanya. Sebab pada akhirnya karya atau tujuan organisasi itu tercapai melalui manusia baik secara individu ataupun kolektif, baik oleh dirinya sendiri maupun dengan bantuan teknologi. Oleh karena pengelolaan perilaku organisasi memiliki peran penting karena ada beberapa hal yang berkaitan dengan perilaku organisasi itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar